Pulau Pasaran merupakan sentra produksi ikan teri dan ikan asin seluas 13 Ha yang memasok ikan ke seluruh Lampung. Pulau yang dihuni oleh lebih dari 1.500 jiwa atau 354 kepala keluarga ini memiliki potensi untuk dikembangkan
menjadi kawasan wisata kota melalui pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan.
Namun pada tahun 2021, timbulan sampah di Pulau Pasaran mencapai 2.864 kg per minggu atau sekitar 149.000 kg per tahun di mana 64% di antaranya adalah sampah residu plastik. Hal ini disebabkan oleh ketimpangan antara tingginya
jumlah sampah yang diproduksi, tingginya persentase warga yang tidak mengelola sampah yaitu sebanyak 95,4%, serta tidak adanya akes penjemputan dan pengolahan sampah. Akibatnya, sampah di Pulau Pasaran belum terkelola dengan baik
sehingga mencemari perairan di sekitar Pulau Pasaran dan menghambat optimalisasi pengembangan Pulau Pasaran menjadi kawasan wisata.
Program Pasaran Wawai bertujuan untuk mengurangi timbulan sampah, mencegah kebocoran sampah ke lingkungan, dan memberikan benefit ekonomi kepada masyarakat sekitar demi mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program ini diharapkan dapat mendorong terjadinya kolaborasi dengan pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk membantu mencapai target, yaitu mengubah perilaku dalam mengelola sampah, terwujudnya pelayanan penjemputan
dan pengumpulan sampah anorganik untuk mempermudah pengelolaan sampah, serta membuka lapangan pekerjaan hijau bagi masyarakat lokal di seluruh rantai solusi.
Untuk menghadirkan solusi demi mewujudkan tujuan di Pulau Pasaran, changemakers menerapkan tiga solusi utama sistem pengelolaan sampah melalui konsep ekonomi sirkular.
Mengubah perilaku masyarakat Pulau Pasaran, baik rumah tangga maupun UMKM untuk mengurangi timbulan sampah, meningkatkan pemilahan sampah, dan mengolah sampah organik.
Inisiasi platform penjemputan sampah berbasis teknologi digital untuk memudahkan pengumpulan dan pengangkutan sampah ke tempat pengolahan sampah RINDU (Rumah Inovasi Daur Ulang), bank sampah, dan TPS 3R.
Inisiasi pengolahan sampah organik melalui pengomposan di lokasi sumber, dan daur ulang sampah residu (low-value waste) berbasis teknologi menjadi produk roster (ventilasi beton) di tempat pengolahan sampah RINDU agar bisa memberikan keuntungan ekonomi.
Kami mengedukasi masyarakat setempat dan mengkader Kartini Pasaran untuk meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan sampah dan mengubah kebiasaan untuk mengurangi jumlah sampah.
Untuk menciptakan dampak nyata bagi lingkungan, kami berkomitmen untuk terus meningatkan jumlah sampah yang diangkut dan diolah dari Pulau Pasaran.
Tidak hanya berfokus mengurangi sampah, kami turut serta mengolah sampah untuk menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan.
sampah rumah tangga didaur ulang
tidak membuang sampahnya ke sungai dan laut
sampah rumah tangga dikurangi